Selasa, 29 Januari 2013
Kiamat
Firdaus Komar
Wartawan
HEBOH soal kiamat mau datang sejak lama. Kiamat dikatakan akan terjadi pada 2012. Siapa yang bisa memprediksi hari kiamat? Tapi rumor kiamat telah menjadi pembicaraan manusia di muka bumi ini. Tak heran banyak sekali tingkah aneh manusia di dunia terkait menghadapi akan berakhirnya dunia ini. Kiamat sangat erat hubungannya dengan keyakinan atau keimanan seseorang. Jangan menghadapi kiamat, mati pun memang manusia harus siap menghadapinya. Satu kata kunci, kiamat memang akan terjadi. Tapi tidak tahu kapan kejadian itu. Dalam rukun iman dalam Islam mengenal dengan iman atau percaya pada hari akhir. Inilah yang dimaksud dengan akhir dari kehidupan di dunia.
Tapi kiamat dalam rumor berkembang saat ini adalah bertepatan dengan berakhirnya kalender hitung panjang Suku Maya. Anehnya ada-ada saja perilaku manusia menghadapi rumor kiamat 21 Desember 2012, yang bertepatan dengan berakhirnya kalender hitung panjang (long count) Suku Maya tersebut. Masih ingatkan, kita menyaksikan saat-saat mengulang kembali kepanikan massal sebagian penduduk bumi saat menghadapi Y2K, menjelang pergantian milenium, tahun 2000 lalu. Isunya pada waktu itu, akan terjadi perubahan dalam angka nol, karena kembali ke tahun 2000.
Menghadapi kiamat seorang penduduk Desa Qiantun, Liu Qiyuan (45) menciptakan sebuah bola raksasa anti-tsunami yang diyakini bisa menyelamatkan dirinya saat kiamat tiba.
Mantan petani dan pembuat perabot rumah tangga itu merancang "perahu Nuh" berbentuk bulat itu untuk tahan menghadapi tsunami dan gempa bumi dahsyat.
Bola raksasa itu dibuat dari bahan gelas fiber yang melapisi kerangka baja. Pembuatan bola anti-kiamat ini memakan biaya 30.000 poundsterling atau sekitar Rp 465 juta. Bola itu dilengkapi tangki oksigen, makanan dan air bersih.
"Bola ini akan tahan meski dihantam gelombang laut setingg 1.000 meter. Ini seperti bola ping pong. Kulitnya mungkin tipis, tapi bisa menahan banyak tekanan," kata Liu di bengkelnya yang berjarak satu jam dari ibu kota Beijing.
Di Siberia, isu kiamat telah merenggut korban jiwa: seekor kucing. Binatang malang itu disiksa dan dibunuh dua penderita skizofrenia, yang mengaku membutuhkan sembilan nyawa agar selamat dari kiamat.
Pelaku, saudara kembar berusia 43 tahun yang tak disebutkan namanya yakin, mereka adalah "alien". Konon, pesawat luar angkasa mereka telah pergi dari Bumi, untuk melarikan diri dari kiamat. Namun malang, mereka tertinggal. Pihak Kepolisian Novokuznetsk menjelaskan, itulah yang membuat mereka merasa perlu mengambil langkah altenatif, menghabisi sembilan nyawa.
Tak hanya itu, si kembar yang mengunjungi Novokuznetsk untuk menemui orangtua mereka, membarikade diri di sebuah apartemen. Semua cermin, juga TV dipecahkan. Alasannya, dalam benda yang memantulkan bayangan, tersembunyi setan.
Saat ibu mereka yang sepuh ingin kabur, tak tahan menghadapi tindakan tak waras itu, pelaku menariknya hingga perempuan malang itu terjatuh dan kakinya retak. Suara ribut dan teriakan sang ibu membuat para tetangga memanggil polisi.
Namun, tak ada sanksi hukum bagi kedua pelaku. Mereka dinyatakan sakit jiwa dan harus mendapatkan perawatan di RSJ.
Masih di sekitar Rusia, seorang mahasiswa asal Dnipropetrovsk, Ukraina, Andrei Iltchenko tahu pasti apa yang harus dilakukan jelang "kiamat".
"Kami membeli makanan dan alkohol untuk menyambut kiamat. Lalu turun ke bunker kami," kata dia seperti dimuat situs BD Live. Iltchenko mengaku siap membuat "perjamuan terakhir" di bunker peninggalan era Uni Soviet.
Sementara itu, penduduk kota Omutninsk di Rusia yang panik menguras barang-barang di toko, menyusul laporan sebuah media lokal tentang antisipasi "koniec sveta", kiamat dalam bahasa Rusia. Setelah diusut, editor koran itu ternyata lupa menyebut, tak perlu menanggapi serius artikel itu.
Apa yang terjadi di Kota Dolgoprudny, dekat Moskow bahkan lebih parah. Seorang pria 19 tahun yang kebingungan soal isu kiamat, menghajar empat orang dengan barbel, salah satu korbannya adalah anak berusia tiga tahun yang dilaporkan koma.
Lainnya justru memanfaatkan kiamat untuk bisnis. Di Kota, Tomsk, Siberia, produk peralatan darurat laris manis. Dijual seharga US$ 30 atau sekira Rp 288 ribu, pembelinya akan menerima ransum makanan, lilin, korek api, sabun, dan permainan untuk menghibur diri saat kiamat terjadi.
Demikian fenomena umat di muka bumi menghadapi kiamat telah membawa korban. Ketidaktahuan dalam bingkai pengetahuan tentang kiamat, telah membuat kacau-balau. Perlu dipahami satu keyakinan itu muncul dipastikan berawal dari keraguan. Keraguan akan memunculkan pertanyaan untuk mencari sebuah jawaban. Satu jawabannya adalah bermuara kepada keyakinan dalam beragama. Karena agama akan menjawab dari keraguan umat di bumi ini. O
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar