Jumat, 14 Desember 2007

GRATIS

Gratis

GRATIS, demikian jargon jualan yang selalu memikat konsumen. Barang apa saja jika ditawarkan gratis akan cepat habis. Jangankan ditawarkan cuma-cuma, ditawarkan dengan harga lebih murah dari harga normal saja akan lebih cepat terjual.
Makanya tidak heran jika sesuatu yang gratis selalu dimasukkan dalam strategi marketing. Cara pedagang menawarkan barang dengan embel-embel gratis akan menggairahkan konsumen dalam berbelanja. Trik seperti ini tentu saja sering kita temukan. Misalnya, beli satu gratis satu. Belanja Rp200 ribu akan mendapatkan hadiah selusin gelas atau suvenir cantik.
Demikian, hampir pada tiap bisnis bidang tertentu terjadi ‘perang’ promosi dengan menggunakan kata gratis. Kita lihat saja dalam dunia telekomunikasi, antarperusahaan telekomunikasi berlomba menawarkan program gratis. Misalnya, gratis 100 SMS atau gratis menelepon ke sesama operator. Banyak sekali promo gratis yang dilakukan perusahaan seluler.
Bahkan kita temukan web-site yang menyediakan space iklan gratis. Peluang pemasangan iklan gratis itu telah disiapkan dalam dunia maya. Tinggal klik saja, orang yang men-download situs itu bisa memasukkan iklan tanpa harus bayar. Konsumen benar-benar dimanjakan oleh banyak pilihan.
Jika semua perusahaan telah memromosikan produk gratis, tentu saja konsumen tidak akan memilih semua produk itu. Pilihannya pasti satu. Ibaratnya –mengambil contoh produk seluler— jika semua operator menawarkan promosi gratis, tidak mungkin konsumen akan memilih semua produk yang ditawarkan operator. Pasti produk dari satu operator saja yang dipilih.
Upaya pemerintah untuk menggantikan kebiasaan menggunakan minyak tanah dengan elpiji juga meluncurkan program bagi-bagi tabung gas dan kompor gas. Bayangkan, jika rakyat harus membeli tabung dan kompor gas sendiri, tentu akan sulit untuk menyukseskan program konversi dari minyak tanah ke elpiji. Karena kompor dan tabung gas dibagi gratis, mereka yang sudah memiliki tabung gas pun ingin mendapatkan yang gratis.
Menjelang pemilihan umum kepala daerah (pemilukada) Provinsi Sumsel dan kabupaten/kota saat ini, penawaran program gratis pun jadi ikon calon kepala daerah dalam berpromosi. Lihat saja dari stiker dan alat peraga yang dipasang di rumah dan jalan, betapa banyak tulisan sekolah gratis dan berobat gratis. Sama halnya sebuah produk, penawaran program gratis ini sebenarnya untuk menarik minat para pemilih.
Hanya saja agak berbeda ketika penawaran gratis ini dilakukan oleh calon kepala daerah yang telah menjabat sebagai kepala daerah. Rakyat tentu saja dapat merasakan program apa yang selama ini telah dilakukannya.
Kalau kita membeli produk seluler dan mendapat 100 SMS gratis, itu masih bisa kita rasakan langsung dan kita dapat mengevaluasi jika dalam perjalanannya ternyata manfaat yang diterima konsumen hanya fasilitas 100 SMS itu saja. Jika produk itu mengecewakan maka konsumen dengan mudah meninggalkam produk itu dan beralih ke produk lain.
Tentu terdapat perbedaan ketika konsumen harus memilih kepala daerah yang menawarkan program gratis, dengan asumsi, konsumen secara keseluruhan belum bisa merasakan tawaran program gratis itu. Oleh karenanya, seseorang yang telah menentukan pilihan politik akan merugi ketika ternyata program yang menawarkan pendidikan gratis hanya omdo (omong doang).
Ini tidak seperti ketika kita memilih kartu seluler: suatu waktu bisa kita tinggalkan atau kita buang saja dan memilih yang lain. Jika memilih kepala daerah, ketika program gratis itu tidak ada, maka kita harus memilih yang baru lagi, tapi dengan menunggu lima tahun. Rugi ‘kan kita?
Jangan terkecoh penawaran program gratis. Ibarat peringatan bagi konsumen: hati-hati sebelum membeli dan memilih. Lakukanlah survei, minimal bertanya kepada mereka yang selama ini telah merasakan manfaat menikmati program pendidikan gratis dan berobat gratis.
Jangan menanyakan kepada mereka yang belum pernah merasakan program gratis itu. Seandainya program itu baru mau akan menggratiskan, tentu hal ini kalah oleh tawaran dari calon yang telah melakukan program gratis. Memilih pemimpin jangan coba-coba. Pilihlah pemimpin baru tetapi sudah terbukti karyanya dan diakui secara nasional. O

Rabu, 28 November 2007

PUNYA IBU ANISA

KUESIONER PENELITIAN


Judul Penelitian Disertasi : Pengaruh Ideologi Teologis terhadap Etos Kerja Penenun Songket Palembang


Peneliti : Anisatul Mardiah

PENGANTAR : Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Saya mahasiswa dari Universiti Malaya, sedang mengadakan penelitian tentang Pengaruh Ideologi Teologis terhadap Etos Kerja Penenun Songket Palembang. Penelitian ini semata-mata untuk kepentingan ilmiah. Bapak/Ibu/Sdr yang terpilih sebagai responden dalam penelitian ini, saya mohon untuk mengisi angket sesuai dengan petunjuk. Terima kasih saya haturkan atas kesedian Bapak/Ibu/Sdr atas bantuannya dalam mengisi angket ini.

PETUNJUK UMUM : 1. Isi titik-titik sesuai dengan pertanyaan.
2. Beri tanda ( x ) pada pilihan jawaban yang dianggap sesuai atau tepat (benar).


A. Identitas Responden

1. Nama : …………………………………………………….
2. Tempat dan Tanggal lahir (umur) : …………………………………………………….
3. Jenis kelamin : ……………………………………………………
4. Status Perkawinan : ……………………………………………………
5. Agama : ……………………………………………………
6. Pendidikan :
a. SD/sederajat :…………………………………………………….
b. SLTP/sederajat : ……………………………………………………..
c. SMU/Sederajat : …………………………………………………….
d. Sarjana Muda/Diploma : …………………………………………………….
e. Sarjana (S1) : ……………………………………………………..
f. Magister (S2) : …………………………………………………….
g. Doktor (S3) : ……………………………………………………..

7. Pendidikan tambahan
a. Pelatihan : ……………………………………………………..
b. Kursus : ……………………………………………………..

8. Status Penenun : a. pemilik b. pekerja

B. Kuesioner tentang ideologi teologis

Lokasi Penelitian : Kecamatan Ilir Barat II dan Seberang Ulu II Palembang

Petunjuk: Kuesioner berikut memuat tentang sejumlah pertanyaan yang menggambarkan
Pendapat tentang kebiasaan, keyakinan, serta nilai perilaku yang diperpegangi dalam beberapa konteks situasi. Berilah tanda ( x ) pada huruf-huruf kategori sesuai dengan pandangan dan keyakinan Anda.


1. Manusia dapat mengetahui adanya Tuhan berdasarkan akal
(a). Sangat setuju
(b). Setuju
(c). Ragu-ragu
(d). Tidak setuju
(e). Sangat tidak setuju

2. Manusia wajib berterima kasih kepada Tuhan
(a). Sangat setuju
(b). Setuju
(c). Ragu-ragu
(d). Tidak setuju
(e). Sangat tidak setuju

3. Akal dapat mengetahui baik dan buruk
a). Sangat setuju
(b). Setuju
(c). Ragu-ragu
(d). Tidak setuju
(e). Sangat tidak setuju

4. Wahyu berfungsi sebagai penjelas dari apa yang telah diketahui akal
a). Sangat setuju
(b). Setuju
(c). Ragu-ragu
(d). Tidak setuju
(e). Sangat tidak setuju

5. Perbuatan manusia terwujud atas kehendak dan kemauannya sendiri
a). Sangat setuju
(b). Setuju
(c). Ragu-ragu
(d). Tidak setuju
(e). Sangat tidak setuju


6. Sejak awal Allah telah menentukan nasib seseorang seratus persen. Oleh karena itu, apapun yang terjadi harus diterima apa adanya.
a). Sangat setuju
(b). Setuju
(c). Ragu-ragu
(d). Tidak setuju
(e). Sangat tidak setuju

7. Apa yang telah ditentukan (ditakdirkan) Tuhan tidak dapat diubah oleh manusia
a). Sangat setuju
(b). Setuju
(c). Ragu-ragu
(d). Tidak setuju
(e). Sangat tidak setuju

8. Tuhan mempunyai kewajiban memberi pahala atas ketaatan hamba-Nya dan memberi siksa atas kekafirannya.
a). Sangat setuju
(b). Setuju
(c). Ragu-ragu
(d). Tidak setuju
(e). Sangat tidak setuju

9. Keadilan Tuhan seperti keadilan raja konstitusional (berdasarkan hukum/undang-undang) yang kekuasaan-Nya dibatasi oleh hukum/undang-undang walaupun hokum/undang-undang itu buatan-Nya sendiri.
a). Sangat setuju
(b). Setuju
(c). Ragu-ragu
(d). Tidak setuju
(e). Sangat tidak setuju

10. Segala perbuatan Tuhan bersifat baik dan telah terlihat pada hukum-hukum keadilan-Nya. Apabila Tuhan memasukkan orang yang berbuat baik ke dalam neraka berarti Tuhan zalim
a). Sangat setuju
(b). Setuju
(c). Ragu-ragu
(d). Tidak setuju
(e). Sangat tidak setuju





11. Segala sesuatu di alam ini berjalan menurut Sunnatullah (hukum alam ciptaan Allah) yang tidak berubah-ubah dan Tuhan tidak menghendaki Sunnatullah tersebut sekali-kali menyalahi alam
a). Sangat setuju
(b). Setuju
(c). Ragu-ragu
(d). Tidak setuju
(e). Sangat tidak setuju

12. Setiap benda mempunyai hukum alam sendiri, misalnya api yang mempunyai hokum alamnya yang bersifat membakar.
a). Sangat setuju
(b). Setuju
(c). Ragu-ragu
(d). Tidak setuju
(e). Sangat tidak setuju

13. Ayat-ayat Alquran yang menggambarkan Tuhan mempunyai sifat-sifat jasmani harus diberi makna lain, misalnya kata al-yad (tangan) diberi makna sebagai kekuasaan.
(a). Sangat setuju
(b). Setuju
(c). Ragu-ragu
(d). Tidak setuju
(e). Sangat tidak setuju


14. Tuhan tidak dapat dilihat dengan mata kepala karena sifat Tuhan tidak sama dengan sifat makhluk ciptaan-Nya.
(a). Sangat setuju
(b). Setuju
(c). Ragu-ragu
(d). Tidak setuju
(e). Sangat tidak setuju

15. Orang Islam yang melakukan dosa besar tetap Islam (mukmin) bukan kafir, tetapi ia akan dihukum Tuhan sesuai dengan dosanya.
(a). Sangat setuju
(b). Setuju
(c). Ragu-ragu
(d). Tidak setuju
(e). Sangat tidak setuju





16. Firman Tuhan bersifat baharu karena Firman Tuhan diciptakan Tuhan
(a). Sangat setuju
(b). Setuju
(c). Ragu-ragu
(d). Tidak setuju
(e). Sangat tidak setuju

17. Tuhan wajib mengirim rasul-rasul agar manusia dapat lebih mudah mengetahui dan menjalani hidup dengan baik. Hal ini sesuai dengan keadilan Tuhan terhadap hamba-Nya yang kelak akan mempertanggungjawabkan perbuatannya di hadapan Tuhan.
(a). Sangat setuju
(b). Setuju
(c). Ragu-ragu
(d). Tidak setuju
(e). Sangat tidak setuju

18. Tuhan akan mengadili manusia sesuai dengan janji dan ancaman-Nya.
(a). Sangat setuju
(b). Setuju
(c). Ragu-ragu
(d). Tidak setuju
(e). Sangat tidak setuju

19. Bencana alam terjadi sebagai fenomena alamiah berdasarkan Sunnatullah (hukum alam ciptan Tuhan) yang mengalami proses sebab akibat.
(a). Sangat setuju
(b). Setuju
(c). Ragu-ragu
(d). Tidak setuju
(e). Sangat tidak setuju

C. Kuesioner tentang Etos Kerja

1. Ketika bekerja saya senantiasa merasakan Allah bersama saya.
(a). Sangat setuju
(b). Setuju
(c). Ragu-ragu
(d). Tidak setuju
(e). Sangat tidak setuju







2. Saya merasakan bahwa pekerjaan yang saya lakukan adalah tanggungjawab dan amanah kepada Allah
(a). Sangat setuju
(b). Setuju
(c). Ragu-ragu
(d). Tidak setuju
(e). Sangat tidak setuju

3. Agama Islam mengajarkan umatnya untuk bekerja keras
(a). Sangat setuju
(b). Setuju
(c). Ragu-ragu
(d). Tidak setuju
(e). Sangat tidak setuju

4. Hadis yang menyatakan bekerjalah kamu seolah-olah kamu akan hidup selama-lamanya dan beribadahlah kamu seolah-olah kamu akan mati esok hari, telah menjadi motivasi bagi saya untuk bekerja.
(a). Sangat setuju
(b). Setuju
(c). Ragu-ragu
(d). Tidak setuju
(e). Sangat tidak setuju

5. Rezeki yang disediakan oleh Allah harus dicari secara aktif dengan jalan berusaha dan berdoa.
(a). Sangat setuju
(b). Setuju
(c). Ragu-ragu
(d). Tidak setuju
(e). Sangat tidak setuju

6. Prinsip hidup yang mengatakan makan tidak makan asalkan kumpul tidak sesuai dengan prinsip ajaran Islam yang menyuruh umatnya untuk bertebaran di muka bumi dalam rangka mencari rezeki.
(a). Sangat setuju
(b). Setuju
(c). Ragu-ragu
(d). Tidak setuju
(e). Sangat tidak setuju






7. Untuk mencari rezeki yang halal, manusia harus berperan aktif dalam kegiatan ekonomi, seperti menenun songket atau membuat makanan untuk dijual, dll.
(a). Sangat setuju
(b). Setuju
(c). Ragu-ragu
(d). Tidak setuju
(e). Sangat tidak setuju

8. Dalam sejarah Islam, para nabi digambarkan sebagai pekerja yang ulet di samping aktif menyeru manusia pada kebaikan.
(a). Sangat setuju
(b). Setuju
(c). Ragu-ragu
(d). Tidak setuju
(e). Sangat tidak setuju

9. Islam mencela sifat manusia yang pemalas dan meminta-minta (mengemis).
( a). Sangat setuju
(b). Setuju
(c). Ragu-ragu
(d). Tidak setuju
(e). Sangat tidak setuju

10. Bekerja dengan sungguh-sungguh yang diiringi dengan doa kepada Allah termasuk dalam jihad karena ia dinilai sebagai ibadah.
(a). Sangat setuju
(b). Setuju
(c). Ragu-ragu
(d). Tidak setuju
(e). Sangat tidak setuju

11. Dalam bekerja, manusia juga dianjurkan untuk menjalin silaturrahmi antar sesama agar pekerjaannya lebih sukses.
(a). Sangat setuju
(b). Setuju
(c). Ragu-ragu
(d). Tidak setuju
(e). Sangat tidak setuju

12. Hubungan baik dengan sesama manusia harus lebih diutamakan dibandingkan dengan uang, materi atau aturan.
(a). Sangat setuju
(b). Setuju
(c). Ragu-ragu
(d). Tidak setuju
(e). Sangat tidak setuju

13. Majikan harus dihargai karena posisi dan kedudukan mereka.
(a). Sangat setuju
(b). Setuju
(c). Ragu-ragu
(d). Tidak setuju
(e). Sangat tidak setuju

14. Penenun harus selalu mematuhi perintah majikan.
(a). Sangat setuju
(b). Setuju
(c). Ragu-ragu
(d). Tidak setuju
(e). Sangat tidak setuju

15. Saya lebih senang bekerja pada satu majikan daripada berpindah-pindah.
(a). Sangat setuju
(b). Setuju
(c). Ragu-ragu
(d). Tidak setuju
(e). Sangat tidak setuju

17. Lebih baik menunggu perintah majikan daripada berinisiatif untuk memulai kerja.
(a). Sangat setuju
(b). Setuju
(c). Ragu-ragu
(d). Tidak setuju
(e). Sangat tidak setuju

18. Saya tidak berani sama sekali mengambil inisiatif sendiri dalam bertindak tanpa perintah dari majikan saya, karena saya merasa tidak berdaya.
(a). Sangat setuju
(b). Setuju
(c). Ragu-ragu
(d). Tidak setuju
(e). Sangat tidak setuju

19. Dalam menenun saya punya target dan tanggung jawab dalam menyelesaikan tenunan.
(a). Sangat setuju
(b). Setuju
(c). Ragu-ragu
(d). Tidak setuju
(e). Sangat tidak setuju


20. Saya giat bekerja walaupun tidak diawasi oleh majikan.
(a). Sangat setuju
(b). Setuju
(c). Ragu-ragu
(d). Tidak setuju
(e). Sangat tidak setuju

21. Saya menenun berdasarkan kreativitas saya sendiri
(a). Sangat setuju
(b). Setuju
(c). Ragu-ragu
(d). Tidak setuju
(e). Sangat tidak setuju

22. Kebiasaan kerja seseorang tidak dapat diubah.
(a). Sangat setuju
(b). Setuju
(c). Ragu-ragu
(d). Tidak setuju
(e). Sangat tidak setuju

23. Setiap orang memiliki kemampuan untuk mengubah diri mereka sendiri dalam setiap tahap kehidupannya.
(a). Sangat setuju
(b). Setuju
(c). Ragu-ragu
(d). Tidak setuju
(e). Sangat tidak setuju

24. Bila telah cukup modal, saya akan membuka usaha sendiri
(a). Sangat setuju
(b). Setuju
(c). Ragu-ragu
(d). Tidak setuju
(e). Sangat tidak setuju

25. Masalah miskin atau kaya dapat diubah oleh manusia dengan berusaha (bekerja) dan berdoa.
(a). Sangat setuju
(b). Setuju
(c). Ragu-ragu
(d). Tidak setuju
(e). Sangat tidak setuju






Terima kasih atas kerja samanya. Wassalamu’alaikum Wr.Wb.



Disahkan oleh Penyelia





Prof. Madya DR. Khadijah Mohd. Hambali @ Hambali

Senin, 19 November 2007

CATATAN PERJALANAN UMRAH


Catatan Perjalanan Umrah



Alhamdulillah, pada awal Juli 2007, saya berkesempatan melakukan ibadah umrah dan ziarah di Makkah dan Madinah. Banyak pengalaman yang dapat ditulis. Penulisan ini terus terang jauh dari sempurna, karena rasanya sangat kurang waktunya untuk membuat laporan tulisan yang menyeluruh dan lebih lengkap. Apalagi untuk menggambarkan keutamaan Mekah dan Madinah. Subhanallah, sungguh luar biasa!

Sebanyak 10 orang wartawan dari media cetak dan TV nasional di Palembang mendapat kesempatan melaksanakan ibadah umrah. Mereka terdiri dari Firdaus Komar (BeritaPagi), Hanafijal (Sriwijaya Post), Sulistiarwan (Palembang Post), Aspani Yaslan (Media Indonesia), Yudi (TPI), Budi (Global TV), Miko (RCTI), Musnadi (RCTI), Didi Asnawi (LaTV), Purwantoro (ANTV).
Mendapat kesempatan melaksanakan ibadah umrah tentu satu hal yang sangat menggembirakan. Bagi saya sebagai jamaah yang bertandang ke Tanah Suci, tentu dilandasi niatan untuk meningkatkan ketakwaan dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Program umrah menggunakan jasa Biro Haji & Umrah Attiyah Tour. Perjalanan panjang menuju Arab Saudi melalui penerbangan Palembang-Jakarta, 5 Juli 2007, kemudian dilanjutkan Jakarta-Sana’a (Yaman) setelah transit di Kualalumpur (Malaysia) dan di Abu Dhabi (UEA). Dari Sana’a penerbangan dilanjutkan keesokan harinya menuju Bandara King Abdul Aziz di Jeddah.
Tiba di Jeddah perjalanan langsung menuju Madinah dengan menggunakan bis. Perjalanan yang ditempuh lebih kurang 4 jam itu dilalui tanpa hambatan. Mengingat kondisi jalan mulus, pengemudi bis yang kami tumpang membawa kendaraan dengan kecepatan 120km/jam. Bagian kiri dan kanan jalan tampak padang pasir tandus nan luas.
Rombongan tiba di Hotel Darussalam Madinah setelah memasuki waktu Shalat Isya. Setelah mandi, rombongan rasanya tidak sabar mau menunaikan shalat di Masjid Nabawi.
Malam itu juga sekitar pukul 22.00 rombongan ke Masjid Nabawi bagi menziarahi makam Rasulullah s.a.w. dan mencari kesempatan beribadah di Raudhah.
Malam itu, saya dan rombongan berkesempatan solat dan berdoa di Raudhah. Sayangnya waktu itu sudah kemalaman, karena Masjid Nabawi akan dibersihkan. Antara pukul 23.00-03.00 masjid itu dibersihkan. Terutama di sekitar Raudha. Kita akan melihat, puluhan pekerja yang mengenakan pakaian seragam. Mereka kelihatannya bekerja keras siang dan malam menjaga kebersihan masjid. Mereka bertugas membersihkan, menyapu, mengelap, juga menggantikan tong-tong (container) minuman air zamzam yang diletakkan di kebanyakan tempat dalam masjid itu.
Rombongan kami pun diminta oleh laskar untuk pindah tempat. Kami pun memutuskan untuk keluar masjid, dan menunggu waktu subuh nanti akan kembali ke masjid.
Memang Masjid Nabawi punya tarikan tersendiri. Siapa yang beribadah di dalamnya digandakan pahala seribu kali berbanding masjid-masjid lain selain Masjidil Haram. Di sini jugalah makam Rasulullah SAW yang mulia dan dua orang sahabat baginda, Saidina Abu Bakar dan Saidina Umar al-Khatab.
Ramai juga yang mencari kesempatan beribadah di Raudhah. Satu kawasan kecil yang terletak antara mimbar dan bersebelahan makam Rasulullah SAW. Banyak fadhila beribadah di Raudhah. Selain pahala yang berlipat ganda, doa yang diucap di Raudhah juga makbul dengan izin Allah SWT.
Masjid Nabawi juga dimakmurkan dengan ceramah-ceramah dan pengajian. Waktu antara Maghrib dan Isyak selalu dipenuhi pengajian. Satu kelebihan bagi yang paham berbahasa Arab karena kuliah hanya disampaikan dalam bahasa Alquran. Di kawasan bahagian timur masjid, kelas-kelas Alquran bagi anak-anak diadakan antara waktu Zuhur dan Ashar. Anak-anak ini berada dalam beberapa kelompok dan dibimbing seorang guru.
Pendek kata, Masjid Nabawi bukan saja indah dan bersih, malah makmur dengan aktivitas ibadah dan ilmu.
Di Madinah selain mengunjungi Masjid Nabawi, makam Rasulullah, juga ke Masjid Qiblatain, Jabal Uhud, Masjid Quba (Masjid pertama yang dibangun Rasulullah). Rencana mau ke Pasar Kurma, batal karena buru-buru mau ke Mekah.
Saya dan rombongan benar-benar konsentrasi mau memasuki Tanah Mekah. Apalagi dari Hotel di Madinah, rombongan telah mengenakan pakaian ihram dan menuju ke Bir Ali untuk mengambil miqat, niat umrah.
Saat rombongan ditawari ke Pasar Kurma, sudah tidak ada yang mau lagi. Karena masing-masing sudah memikirkan ibadah umrah. Setelah dari Bir Ali, rombonga menggunakan bis menuju Mekah dan perjalanan yang ditempuh lebih kurang selama 4 jam.
Begitu tiba di Hotel Mekah, rombongan dibimbing ustadz Hadi yang sudah menunggu di hotel untuk melakukan umrah.
Pengalaman tak kalah indah di Mekah. Di sana, selain mengunjungi Masjidil Haram, kami juga berkunjung ke Jabal Tzur, Arafah, Mina, dan Jabal Rahma. Mimpi kami untuk menginjak langsung tempat-tempat itu, akhirnya terwujud.
Dari segi fasilitas, rombongan kami juga menginap di hotel yang jaraknya hanya sekitar 100 meter dari Masjidil Haram. Kami cukup berjalan kaki untuk mencapai masjid ini.
Kondisi serupa kami alami di Madinah. Hotel tempat kami menginap juga sangat dekat dari Masjid Nabawi.
Soal makanan pun tidak menjadi kendala berarti. Pasalnya, penyelenggara umrah menyiapkan masakan Indonesia. Jadinya, kami serasa tetap berada di Indonesia. Bisa dibayangkan jika kami harus mencicipi makanan setempat yang tidak cocok di lidah orang Indonesia.
Yang menggembirakan, selama perjalanan ini, kondisi jemaah umrah senantiasa sehat walafiat. Itu sangat mendukung kami untuk beribadah dengan lancar. O

PUASA

Puasa Mengasah Kecerdasan
Emosional dan Spiritual
Dra Anisatul Mardiah MAg
Mahasiswa Pascasarjana (S3) Universitas Malaya
Dosen Fakultas Ushuluddin IAIN RF Palembang

Ada anak bertanya pada bapaknya
Buat apa berlapar-lapar puasa
Ada anak bertanya pada bapaknya
Tadarus tarawih apalah artinya

Lapar mengajarmu rendah hati selalu
Tadarus artinya memahami Kitab Suci
Tarawih mendekatkan diri pada Ilahi …

PETIKAN lagu yang dipopularkan Bimbo di atas, sudah seperti lagu ‘wajib’ yang diputar di pusat-pusat perbelanjaan pada bulan Ramadhan. Lagu tersebut menceritakan dialog antara seorang anak dan bapaknya. Pertanyaan yang disampaikan oleh seorang anak sesungguhnya sederhana, namun jawabannya tidaklah sederhana. Mengapa kita harus menahan lapar dan haus sementara makanan lezat dan minuman segar tersedia di rumah? Lalu, mengapa pula kita harus tadarus dan tarawih di bulan Ramadhan sementara di bulan lain tidak?
Jawaban dari pertanyaan-pertanyaan tersebut adalah itulah keistimewaan bulan Ramadhan. Ramadhan memang istimewa sehingga berbagai sebutan dilekatkan padanya. Bulan Ramadhan disebut juga bulan Alquran, bulan shiyam,bulan qiyamullail, bulan kesabaran dan takwa, bulan kasih sayang, bulan ampunan dan terbebasnya hamba dari api neraka, bulan yang terdapat di dalamnya suatu malam yang lebih baik dari seribu bulan, bulan di mana setan dibelenggu, pintu surga Allah bukakan dan pintu neraka Ia tutupkan. Oleh karena itu, sebagai umat Islam kita sudah seharusnya bergembira menyambut kedatangan bulan Ramadhan.
Dalam menyambut Ramadhan, wajar saja kalau umat Islam lebih giat beribadah pada bulan Ramadhan. Nilai ibadah yang dilakukan pada bulan Ramadhan setara dengan 70 kali nilai ibadah pada bulan-bulan lainnya.
Shalat sunnah nilai pahalanya sama dengan pahala salat wajib, sedekah sama nilainya dengan berzakat pada bulan lain. Berumrah pada bulan Ramadhan pahalanya setara dengan melaksanakan ibadah haji. Setiap huruf Alquran yang dibaca pada bulan Ramadhan akan diberi ganjaran oleh Allah sebanyak 700 kebajikan. Allah juga menambah rezeki orang-orang mukmin.
Sedangkan bagi orang yang memberi makanan buat orang yang berpuasa maka ia akan mendapat pahala seperti pahala orang yang berpuasa tersebut tanpa mengurangi pahala orang puasa yang diberinya makanan untuk berbuka tersebut. Hal ini ditegaskan dengan hadis Rasulullah SAW: Barangsiapa menyediakan makanan berbuka bagi orang yang berpuasa niscaya ia akan mendapat pahala seperti orang yang berpuasa tanpa mengurangi pahala orang yang berpuasa itu sedikitpun. (HR. Ahmad dan an-Nasa’i).
Selain besarnya ganjaran pahala yang dijanjikan Allah pada bulan Ramadhan, puasa juga merupakan sarana untuk belajar mengendalikan diri dari lezatnya makanan dan segarnya minuman serta menahan diri dari berkata dusta dan kotor, bersumpah palsu dan bergunjing serta melatih kesabaran dan kejujuran.
Puasa sangat penting untuk mengendalikan diri. DR KH Abdullah Syukri Zarkasyi MA, Pimpinan Pondok Modern Darussalam Gontor Ponorogo, Jawa Timur, mengatakan ”Puasa memiliki banyak manfaat. Selain beribadah kepada Allah, karena merupakan salah satu rukun Islam, puasa juga bermanfaat untuk menjaga kesehatan dan melatih kesabaran. Sedangkan di sisi sosial, puasa menumbuhkan kepekaan sosial dan kebersamaan”.
Puasa pada akhirnya akan membentuk manusia-manusia yang bertakwa. Melalui puasa, Allah memberikan sebuah pelatihan bagi umat Islam untuk berlaku disiplin, dan menjalankan aturan-aturan Allah secara baik dan konsisten. Puasa juga melatih manusia untuk berlaku jujur dan mendorong manusia untuk berempati terhadap penderitaan fakir miskin sehingga puasa dapat memperkuat ukhuwah dan menghilangkan keserakahan.
Begitu banyak keutamaan puasa di bulan Ramadhan yang telah diwajibkan Allah melalui firman-Nya yang artinya: “Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa. (Yaitu) dalam beberapa hari yang tertentu. Maka barangsiapa di antara kamu sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginyaberpuasa) sebanyak hari yang ditinggalkan itu pada hari-hari yang lain. Dan wajib bagi orang-orang yang berat menjalankannya (jika meraka tidak berpuasa) membayar fidyah, (yaitu): memberi makan seorang miskin. Barngsiapa yang dengan kerelaan hati mengerjakan kebajikan, maka itulah yang lebih baik baginya. Dan berpuasa lebih baik bagimu jika kamu mengetahui” (Q.S al-Baqarah/2:183).
Puasa merupakan ibadah universal, artinya ibadah puasa bukan hanya milik umat Islam karena umat-umat terdahulu juga melakukan ibadah puasa. Ibadah puasa merupakan ibadah yang istimewa karena hanya Allah saja yang dapat menilainya. Puasa memang untuk Allah namun implikasinya akan terasa oleh umat manusia terutama untuk mengendalikan hawa nafsu, berbuat jujur dan berempati terhadap penderitaan fakir miskin.
Dengan kata lain, ibadah puasa merupakan sarana untuk mengasah kecerdasan emosi dan spiritual karena kecerdasan emosional yang menyangkut hubungan manusia dengan sesamanya tidak dapat dipisahkan dengan kecerdasan spiritual yang mengatur hubungan manusia dengan Tuhannya.
Kecerdasan emosional dalam perspektif sufi adalah sabar. Sabar di sini diartikan sebagai keteguhan dalam memegang tuntunan syari’at agama dan meninggalkan desakan hawa nafsu. Kesabaran identik dengan kecerdasan emosional sehingga semakin sabar seseorang makin cerdas ia secara emosi. Jadi, orang yang paling sabar adalah orang yang paling cerdas emosinya. Peribahasa Arab mengatakan “Man shabara zhafara” -barangsiapa yang sabar ia akan sukses-. Sabar diartikan juga sebagai kesediaan kita untuk menjalani suatu proses.
Apabila manusia ingin meraih keberhasilan maka ia harus bersedia menjalani suatu proses. Keberhasilan seseorang ditentukan oleh kesabarannya dan Alquran menjelaskan: “Sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang sabar” (QS. Al-Baqarah/2:153).
Sekarang, kita sedang menjalani proses untuk menjadi manusia yang takwa. Takwa merupakan kriteria yang obyektif untuk menentukan kemuliaan manusia sebagai dasar hubungan antar bangsa, ras, suku, dan individu yang menjadikan hidup lebih dinamis. Oleh karena itu, mari kita jalani ibadah puasa dengan penuh kesabaran agar tercapai tujuan untuk menjadi manusia yang takwa.O

Senin, 29 Oktober 2007

CV ANISATUL MARDIAH

Curiculum Vitae



1. N a m a : Anisatul Mardiah
2. Agama : Islam
3. Kabangsaan : Indonesia
4. Tempat dan tanggal lahir : Muara Danau-Lahat, 17 Agustus 1968

5. Alamat Rumah : Jl. Kebun Bunga, Perum Citra Kencana I Blok A
No. 24 RT.47 Rw.07 Kec. Sukarami Km. 9 PLG
Telp. (0711) 412262

6. Riwayat Pendidikan(mulai dari yang terakhir)
· S.2 2001 IAIN Imam Bonjol Padang
· S.1 1993 IAIN Raden Fatah Palembang
· SMA 1988 Palembang
· SMP 1985 Muara Pinang-Lahat
· SD 1982 Muara Danau-Lahat


7. Daftar judul karya tulis ilmiah (mulai dari yang terakhir)
· Pemimpin: Antara Kontrak Sosial dan Amanah Allah (Beritapagi, Rabu, 13 Desember 2006).
· Syi’ah Versus Sunni: Pasca Vonis Hukuman Gantung atas Saddam Husein (Beritapagi, Jumat, 17 November 2006).
· Urgensi Iqra dalam Kehidupan Masyarakat (Beritapagi, Rabu, 1 November 2006).
· Tradisi Lebaran dan Hakikat Idul Fitri (Beritapagi, 18 Oktober 2006).
· Kelestarian dan Keotentikan Alquran (Beritapagi, Jumat, 13 Oktober 2006)
· Shalat sebagai Alat Kontrol Pengendalian Diri (Beritapagi, Jumat, 6 Oktober 2006).
· Puasa Mengasah Kecerdasan Emosional dan Spiritual (Beritapagi, Kamis, 28 September 2006).
· Penggajian PNS Berbasis Kinerja (Beritapagi, Kamis, 25 Agustus 2006).
· Menguji Peran OKI dalam Krisis Timur Tengah (Beritapagi, Sabtu, 12 Agustus 2006).
· Hikmah di Balik Bencana (Beritapagi, Sabtu, 29 Juli 2006).
· Krisis Timur Tengah: dari Kedok Tanah yang Dijanjikan (Beritapagi, Jumat, 28 Juli 2006).
· Bencana Alam: Benarkah Takdir Tuhan? (Beritapagi, Selasa 4 Juli 2006).
· Reinterpretasi Makna Pendidikan (Beritapagi, Selasa, 27 Juni 2006).
· Mengapa Pendidikan di Malaysia Maju (Harian Beritapagi, Rabu dan Kamis, 7&8 September 2005).
· Utang dalam Pandangan Islam (Harian Beritapagi, Sabtu, 27 Agustus 2005).
· Keistimewaan Wanita (Harian Beritapagi, 20 Agustus 2005).
· Peran Teologi Rasional dalam Pengembangan Ilmu Pengetahuan (Intizar, Juni 2005).
· Ajaran Tasawuf Ibnu ‘Arabi( Jurnal Ilmu Agama, edisi Desember 2003)
· Hubungan antara Kecerdasan Emosional dengan Kecerdasan Spiritual(Penelitian DIP tahun 2003).
· Perubahan Masyarakat Menuju Masyarakat Madani(Jurnal al-Fatah, edisi Juni 2003)
· Pengaruh Ideologi Teologis terhadap Etos Kerja Umat Islam (Penelitian DIKS tahun 2002).
· Konsep Takdir dalam Pandangan Fazlur Rahman sebagai Tokoh Neomodernisme (Jurnal Ilmu Agama, edisi Desember 2001)
· Prospek Pemikiran Islam di Indonesia, Review Kritis (Jurnal al-Fatah edisi Desember 2001).
· Prinsip-prinsip Teologi dalam Faham Keagamaan Fazlur Rahman(Tesis, Agustus 2001).
· Makhluk Halus dalam Pandangan Masyarakat Desa Surya Adi (Penelitian tahun1998).
· Solidaritas Islam dalam Perspektif Sejarah (Skripsi, tahun 1993).

SURAT UNTUK ADIS

Kepada Ananda Adis Palembang, 22 Juli 2007
di Kelas IV SD IT Izzuddin


Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Alhamdulillah Kak Adis telah berada di Kelas IV SD. Sungguh prestasi yang menggembirakan bagi keluarga. Ayah, Ibu, semua saudara Kak Adis merasa senang dan turut bahagia.

Kemauan dan kesungguhan Kak Adis dalam belajar sungguh telah membuahkan hasil, apalagi jika Kak Adis lebih rajin lagi, saya yakin Kak Adis akan menjadi orang yang sukses luar biasa.

Ke depan ayah dan ibu berharap agar Kak Adis dapat melakukan instropeksi diri, terutama dalam hal etika, moral. Cobalah belajar untuk menerima penjelasan ayah dan ibu, betapa cantiknya Adis jika mulut dan mukanya tidak cemberut. .Kak Adis sudah saatnya belajar untuk menerima segala kondisi. Kuncinya dengan bersabar, apalagi Kak Adis rajin melaksanakan shalat lima waktu.. Tentu saja hasil shalat akan memberikan manfaat bagi Kak Adis.

Ayah berharap agar kak Adis taat kepada Allah SWT dan meneladai sifat dan sikap Rasul Nabi besar Muhammad SAW.

HARAPAN DAN DOA AYAH & IBU UNTUK ADIS :
1. Menghormati Ayah dan Ibu, Nenek, kakek, dan orang yang lebih tua dari Kak Adis
2. Hormat kepada bapak/ibu guru di mana saja berada.
3. Belajar yang rajin dan tetap kritis terhadap masalah-masalah yang dihadapi
4. Shalat lima waktu jangan ditinggalkan
5. Dapat terus mengaji dan menguasai isi kandungan Al Quran.
6. Menjadi orang yang bermartabat, bermanfaat bagi umat, negara dan bangsa.

Demikianlah , semoga kak Adis selalu sehat dan dalam lindungan Allah SWT. Amin.


Wassalamu’alaikum Wr Wb.

Ayah,





Firdaus Komar

Kepada Yang tersayang
Ananda Assha di kelas II SDIT Izzuddin

Assalamu’alaikum Wr Wb


Alhamdulillah, Ananda Assha telah duduk di Kelas II, dan lebih bersyukur lagi ananda Assha sehat dan tetap melaksanakan ibadah shalat. Alhamdulllah, luar biasa.

Saat kenaikan ke kelas II, Assha telah menunjukkan kemampuan yang diberikan Allah SWT dengan belajar dan Assha meraih ranking I (satu). Sungguh ini prestasi yang sangat menggembirakan.

Ayah dan ibu berharap agar Assha tetap taat kepada perintah Allah dan menjauhi larangan Allah SWT, termasuk juga agar Assha dapat menjadi orang sukses dengan tetap meneladani sikap dan sifat Rasullullah. Amin

HARAPAN DAN DOA AYAH & IBU UNTUK ASSHA:
7. Menghormati Ayah dan Ibu, Nenek, kakek, dan orang yang lebih tua dari Kak Assha
8. Hormat kepada bapak/ibu guru di mana saja berada.
9. Belajar yang rajin dan tetap kritis terhadap masalah-masalah yang dihadapi
10. Shalat lima waktu jangan ditinggalkan
11. Dapat terus mengaji dan menguasai isi kandungan Al Quran.
12. Menjadi orang yang bermartabat, bermanfaat bagi umat, negara dan bangsa.

Demikianlah , semoga kak Assha selalu sehat dan dalam lindungan Allah SWT. Amin.


Wassalamu’alaikum Wr Wb.

Ayah,





Firdaus Komar

HARMONIKA TERIMA KASIH

Terima Kasih


BERUNTUNGLAH dan berterimakasihlah bagi mereka yang masih mempunyai dan mengerti rasa kata terima kasih. Kata terima kasih umumnya diucapkan setelah pemberian, jasa, pertolongan, bantuan, dilakukan. Saat kita kebingungan mencari alamat, kita akan mengucapkan terima kasih kepada pemberi petunjuk. Saat tetangga yang merayakan sedekahan lalu mengirim kue, kita ucapkan terima kasih kepada pemberinya. Ketika anak kita yang merantau mendapat tumpangan di rumah saudara, melalui telepon atau surat kita sampaikan terima-kasih.
Kata terima kasih sangat sederhana. Tapi ketika itu diwujudkan dalam bingkai keikhlasan, terima kasih akan membentuk komunikasi yang luar biasa. Tentu saja, kata terima kasih jauh dari bias basa-basi. Terima kasih adalah bentuk komitmen seseorang dalam interaksi baik ke sesama manusia maupun ke Sang Khalik.
Teman dekat saya, saat ini sedang kuliah S3 di luar negeri. Ia banyak bercerita soal terima kasih. Ceritanya, betapa di sana tata kehidupan lebih teratur, disiplin. Dalam interaksi masyarakat di mana pun, kata terima kasih dan maaf selalu terdengar. Betapa di luar negeri, orang begitu ringan mengucapkan terima kasih dan kata maaf.
Kebalikannya di Indonesia, katanya, makin banyak orang tidak peduli, orang makin tidak menghargai berkomunikasi dengan orang lain.
Namun demikian, kita merasa ikut berterima kasih bahwa paling tidak ungkapan terima kasih sudah menjadi bagian budaya masyarakat kita (Indonesia). Di mana-mana di kehidupan masyarakat kita sejak kecil kita sudah diperkenalkan dengan rasa terima kasih.
Ketika si kecil yang baru bisa berbicara sewaktu diberikan sesuatu oleh sang kakak, ibu, bapak ataupun eyangnya, entah itu permen, mainan, ataupun yang lain-lainnya pasti yang pertama kali diajarkan adalah ucapan terima kasih. “hayo,.. bilang terima kasih pada kakak, ibu, bapak, eyang dst”. Walaupun ungkapan rasa terima kasih dalam setiap komunikasi masyarakat kita kalau dibandingkan budaya barat masih termasuk kurang rasa terima kasihnya tapi kita cukup pantas untuk berterima kasih.
Kita ingat waktu baru belajar berbahasa Inggris dalam setiap contoh-contoh ungkapan dalam conversation hampir dipastikan ada kata-kata thanks, Thank You, appreciate dsb. Bahkan dalam kesehari-harian di setiap komunikasi berbahasa Inggris dengan orang-orang asing selalu tidak ketinggalan ucapan terima kasih.
Karena sudah jadi budaya dalam komunikasi, kadang-kadang ucapan terima kasih ini, lepas begitu saja tanpa ekspressi sehingga kadang-kadang menjadi seperti basa-basi. Dan kesungguhan rasa terima kasihnya diragukan ketulusannya. Inilah sesungguhnya yang harus kita sikapi agar kualitas terima kasih kita menjadi tulus dan lebih baik.
Kalimat terima kasih yang hanya terdiri dua buah suku kata ini sebenarnya kalau kita mau sejenak merenungi punya makna yang amat dalam. Kalau dibahasakan dengan bahasa spiritual “terima kasih” ini sama dengan ungkapan rasa syukur.
Rasa terima kasih atau rasa syukur inilah sebagai umat yang dianugerahi kehidupan sampai hari ini seyogyanya harus kita tingkatkan kualitasnya. Kalau dikatakan sebenarnya sangat sederhana untuk memudahkan ungkapan rasa syukur selalu keluar dari hati kita, kalau kita mampu selalu berpikir positip di dalam perjalanan kehidupan kita.
Walaupun waktu kita habis untuk online kita wajib berterima kasih karena di sini kita jadi banyak kawan untuk ‘curhat’ umpamanya. Suatu saat kita dimarahi orang lain, sahabat kita, bos kita, atau pemilik modal, atau pejabat, kita juga harus bisa bersyukur setidak-tidaknya kita mengetahui kesalahan kita. Kita juga berterima kasih dan bersyukur atas musibah yang kebetulan menimpa kita, setidak-tidaknya kita telah di-ingatkan oleh-Nya atas ketidakberdayaan umat manusia.
Begitu pun, karena sampai di sini Anda sudah membaca tulisan ini, maka dengan setulus hati saya ucapkan Terima Kasih. O

KRITERIA PEMUATAN BERITA

Kriteria pemuatan berita di media :

Penting : Menyangkut kepentingan masyarakat banyak.
Menarik/Unik: Sesuatu yang tidak biasa.
Aktual : Baru/sedang terjadi.
Keterkenalan : Melibatkan figur/tokoh yang sudah dikenal.
Kedekatan : Kedekatan fisik & kedekatan emosional.
Magnitude : Seberapa besar dampak/skala peristiwa tersebut.
Human Interest: Menyangkut manusia.
Unsur konflik: Adanya unsur konflik (buruh vs. majikan yang menindas).
Trend : Hal-hal yang menjadi tren/kecenderungan dalam masyarakat.

Kamis, 18 Oktober 2007

PESAN GADO-GADO

HARI INI ISTRI PESAN GADO_GADO, YA TAPI SAYA KEHABISAN UANG< HARUS KE BANK DULU YA PALING IDAK ATM NGAMBIL UANG DULU OI

DI MENARA KEMBAR MALAYSIA

KENANG-KENANGAN TIM BP DI SINGAPURA

IBU TERCINTA




IBU SAYA INI SEKARANG SUDAH CUKUP TUA SEMOGA IA SELALU MENDOAKAN KAMI SEKELUARGA AGAR SEHAT DAN MENDAPAT REZEKI YANG HALAL.

AYAH TERCINTA

ROMBONGAN UMRAH JULI 2007




Saya dan teman-teman berangkat umroh ke tanah Arab.

NONTON LUMBA-LUMBA

Kamis, 18 Oktober 2007, anak kami nomor dua Assahafa Adzkiyah merayakan ulang tahun ke-7. Sehari seblumnya saya sudah menjanjikan akan mengajak menyaksikan Pentas Lumba-Lumba di PTC Mal. Selain Assha yang ikut, tidak ketinggalan Adis, Nada dan ibunya. Sedangkan Nadra, masih di kampung ibunya di Desa Muara Danau, Lintang Empat Lawang. Sedangkan Affa ikut pengasuhnya Tante Susi. Yang kami barangkat berlima. Sekitar pukul 14.00 pertunjukan lumba-lumba dimulai. Ternyata tidak hanya lumba-lumba yang ditampilkan ada linsang, dan singa laut. Sebelumnya karena harus menunggu pukul 14.00, kami mencari makan dulu di PTC Mal. Setelah itu baru pergi lagi ke lokasi pertunjukan katanya lumba-lumba dari Taman Impian Jaya Ancol. Dalam acara itu, pokoknya anak-anak pada senang karena baru pertama lihat lumba-lumba. Ternyata ibunya juga baru kali pertama lihat lumba-lumba, Berbagai aksi lumba-lumba telah membuat kami sekulaurga tertawa.

Rabu, 17 Oktober 2007

PENGALAMAN KERJA

SAYA MENYELESAIKAN SARJANA (S1) DARI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (FKIP) UNIVERSITAS SRIWIJAYA TAHUN 1994. PADA TAHUN ITU JUGA SAYA DITERIMA MENJADI REPORTER DI HARIAN UMUM SRIWIJAYA POST (GRUP MEDIA KOMPAS GRAMEDIA). SELAMA DI SRIPOST SAMPAI TAHUN 2005. SAYA TELAH MELAKUKAN TUGAS JURNALISTIK KE DAERAH-DAERAH, BAHKAN SAYA DIIKUTKAN KETIKA MENDIRIKAN KORAN TRIBUN BATAM (2004) DI BATAM. SETELAH DARI SRIPOS SAYA DITAWARKAN IKUT MENDIRIKAN KORAN BERITAPAGI (2005).SAAT MASUK SAYA DIPERCAYA SEBAGAI WAKIL REDPEL, DAN KEMUDIAN SAYA DIANGKAT MENJADI REDPEL (2006).

NADA, 21 FEBRUARI 2003

NADRA, 3 APRIL 2004

AKRAB UNTUK MENCAPAI SUKSES

ASSHAFA AZDKIYAH LAHIR 18 OKTOBER 2000 di PADANG SUMBAR



SAYA ASSHA, anak kedua, saya sekolah di SDIT IZZUDDIN Palembang, hari bertepatan dengan ulang tahun saya ke 7 tahun. saya dijanjikan ayah untuk nonton aksi lumba-lumba di PTC Mal.

ADIS USIA 8 TAHUN

IKHLAS

Melakukan suatu pekerjaan dalam konteks ikhlas, artinya tidak banyak berharap terhadap imbalan apa yang akan diterima. Begitu lun ketika kita ikhlas untuk bekerja. Melakukannya dengan senang hati, tanpa beban, dan tanpa harus menggerutu, maka hasilnya pun akan kita terima dengan baik.

Jalan Ke Pasar 16 Ilir

Rabu, tanggal 17 Oktober 2007, saya bersama Pak Iman (Pemred) jalan-jalan ke Pasar 16 Ilir, hari itu kami baru saja sanjo ke rumah Pak Riduan. Karena masih menunggu rapat sore, saya mengajak Pak Iman jalan-jalan ke Pasar. Sekalian saya mau beli pengenalan huruf untuk anak saya yang sekolah TK itu.