Kamis, 04 Desember 2008

Impian yang indah

Mimpi dan Nyata

BARACK Obama menawarkan perspektif baru bagi masyarakat Amerika Serikat untuk melihat dunia dan berhubungan dengan masyarakat internasional. Bagi dia, banyak kebijakan luar negeri AS sudah ketinggalan zaman. Karena itu, perlu berbagai perubahan dan pendekatan baru. Mimpi untuk membuat perubahan dalam kampenye Pilpres AS menjadi kenyataan. Nyatanya Obama terpilih menjadi Presiden AS pada pilpres 4 November 2008, mengalahkan saingannya McCain dari Partai Republik.
Perjalanan Obama menuju Gedung Putih, tidak sekonyong-konyong muncul dan menjadi kandidat. Mimpi Obama telah ada sejak dulu. Perjalanan karir Obama menandakan Obama adalah pemimpin yang telah ia siapkan sendiri. Boleh jadi Obama telah memberikan inspirasi bagi dunia. Satu kata ‘perubahan’ adalah mimpi Obama dalam mengimplementasikan dirinya menjadi pemimpin.
seandainya warga internasional boleh ikut memberikan suara dalam Pemilu Amerika Serikat sekarang ini, mayoritas terbesar mereka akan memberikan suara kepada kandidat Partai Demokrat, Barack Obama. Dunia mungkin tidak lagi peduli dengan politik Amerika yang masih saja berbau WASP--White, Anglo Saxon, dan Protestan. Memang, hanya pernah ada satu presiden beragama Katolik, dia adalah JF Kennedy yang Anglo-Saxon. Obama jelas bukan Anglo Saxon. Meski ibunya kulit putih (the white), ia tidak lagi murni kulit putih; ia lebih kelihatan sebagai orang hitam (the black) walau sebagian orang hitam sendiri mempersoalkannya bahwa dia tidak cukup black. Jelas, ia adalah penganut Protestan.
Tapi, di Indonesia yang mayoritas penduduknya Muslim, Obama juga bakal menang mutlak seandainya warga Indonesia boleh ikut memilih. Ini bukan hanya karena visi dan misinya, tapi juga karena ia pernah tinggal dan sekolah di Jakarta selama lebih dari tiga tahun; ia meninggalkan semacam ikatan emosional di sini. Apalagi, seperti diceritakan Obama sendiri dalam Dreams from My Father.
Tiket masuk ke dalam sebuah impian tidak ada yang gratis. Ada riset yang harus dilakukan, harus belajar, berlatih, berlatih, dan berlatih. Yang paling murah dan biasanya paling cepat, jalan untuk mencapai semua keinginan itu adalah dengan membayar harganya secara penuh. Lakukan semua pekerjaan dengan sungguh-sungguh.
Mereka mampu mencapai dan merealisasikan kenyataan kesuksesan berawal dari mimpi. Banyak hal yang telah membuktikan kepada kita sekarang bahwa semua itu berawal dari sebuah mimpi. Oleh karena itu, genggam impian yang telah Anda tetapkan, jangan biarkan kata-kata negatif, cemohan, hinaan, sindiran, dan kawan-kawan nya menjadi penghalang dan rintangan dalam mencapai impian. Anggaplah seolah-olah itu telah terjadi hingga suatu saat nanti itu benar-benar menjadi kenyataan.
Mimpi yang kita ungkapkan kadang-kadang dianggap sebagian orang tidak rasional dan tidak mungkin diwujudkan. Padahal impian, tidak bisa dibatasi oleh ruang dan waktu. Mimpi menjadi suatu cita-cita dan motivasi dan inspirasi untuk berbuat dalam kehidupan. Menggantungkan mimpi akan menjadikan diri kita membuat perubahan sikap dan kemampuan dalam memaknai perjalanan hidup. Mimpi yang tidak sesuai dengan kenyataan, bukanlah salah dalam merumuskan mimpi, tapi ada satu yang perlu kita koreksi dan instropeksi. Mimpi yang sempurna belum tentu akan menjadi kenyataan yang sempurna. Kesulitan merumuskan mimpi akan berbanding lurus tantangan dalam mewujudkannya. Namun demikian impian sudah seharusnya diwujudkan dengan pengorbanan.
Kita tidak melihat kesuksesan Obama mencapai tampuk kepemimpinan secara tiba-tiba. Tapi perjuangan Obama telah dilakukan sejak awal. Kita yakin tim Obama telah kerja keras untuk mewujudkan mimpi-mimpi itu. Oleh karena itu, mulai sekarang kita pun jangan suka memendam mimpi. Ungkapkanlah mimpi-mimpi Anda, dan pelajarilah bagaimana cara untuk mewujudkannya. Selamat bermimpi dan berusahalah mewujudkannya. O

Tidak ada komentar: