Rabu, 24 Juli 2013

Kepercayaan Kalau sudah percaya, semuanya tidak berdaya membatasinya. Diawali dengan rasa kepercayaan juga, orang akan rela memberi semuanya. Begitu penting rasa percaya ini. Tidak bisa dipungkiri, ketika kepercayaan menjadi keniscayaan maka tentu saja kepercayaan harus dijaga. Apalagi ingin menjadi orang yang terpercaya. Artinya dari kepercayaan mampu memberikan keyakinan kepada orang lain. Untuk mendapatkan kepercayaan perlu kemampuan meyakinkan pihak lain. Sama halnya ketika Sumsel untuk mendapatkan kepercayaan sebagai tuan rumah SEA Games 2011. Ketika Sumsel menjadi tuan rumah PON XVI tahun 2004. Dengan berbagai berbagai alasan yang bisa meyakinkan adalah kunci dalam mendapatkan kepercayaan itu. Satu lagi kepercayaan pemerintah pusat kepada Pemprov dan masyarakat Sumsel terkait event internasional yang bakal dihadiri puluhan negara asing yaitu pelaksanaan Islamic Solidarity Games (ISG). ISG yaitu pesta olahraga negara yang tergabung negara-negara yang penduduknya mayoritas Islam dari peserta negara-negara OKI. Ada beberapa aspek dalam melihat sudut pandang soal dilaksanakannya ISG di Sumsel. Tentu saja bentuk penunjukan ini adalah suatu kepercayaan, yang tidak mudah didapat. Kepercayaan ini menandakan bukti keberhasilan Sumsel menyelenggarakan even pesta olahraga Asia Tenggara. Aspek pertama, tentu saja karena pengalaman Sumsel yang telah sukses menyelenggrakan SEA Games. Bayangkan dari 33 Provinsi Sumsel menjadi provinsi yang dipercaya dari awalnya adalah Riau sebagai tuan rumah kemudian Jakarta, tapi akhirnya kepencayaan itu diebrikan Indonesia ke Sumsel. Tidak salah jika dikatakan Sumsel untuk Indonesia. Pelaksanaan SEA Games telah membuktikan kepada dunia ternyata panitia lokal dan komitmen pemerintah dan masyarakat daerah mampu membawa Indonesia lke kanca internasional, bahkan saat SEA Games Indonesia kembali meraih juara umum. Oleh karena itu tidak aneh jika akhirnya pilihan pemerintah pusat menunjuk dan mempercayakan ke Sumsel sebagai tuan rumah ISG. Aspek kedua, karena kelengkapan infrastruktur dan sumber daya manusia (SDM) local yang sudah terbukti mampu menyelenggarakan event kelas internasional. Kawasan Jakabaring Sport City (JSC) menunjukkan bukti nyata yang telah dilakukan oleh Pemprov Sumsel dan Gubernur Sumsel H Alex Noerdin. Artinya dengan kelengkapan venue mungkin tinggal perbaikan sedikit-sedikit. Venue-venue di JSC setelah digunakan pada SEA Games, sudah berkali-kali even internasional digelar. Sumsel menjadi tuan rumah South Sumatera Waterski and Wakeboard 2013 yang diikuti peserta dari 27 negara dan dibuka 5 Mei 2013. Di JSC pernah digelar kejuaraan Voli pantai bertaraf Internasional, kali ini kejuaraan Voli pantai yang bertajuk South Sumatera Governor Cup Beach Volley Ball International Tournament, di gelar di Venue Volly Pantai yang ada di Jakabaring Sport City (JSC), pada tanggal 19-22 April. Intinya kegiatan ini untuk mempromosikan Sumsel, dan untuk memanfaatkan fasilitas olahraga yang ada agar tidak terbengkalai, pasca kegiatan Sea Games 2011 lalu. Aspek ketiga, sudah tentu karena keamanan di Sumsel lebih kondusif. Artinya, walaupun tingkat dinamika politik terdapat gesekan-gesekan, namun secara umum keamanan di Sumsel lebih kondusif. Keamanan dipastikan menjadi pertimbangan dari pemerintah pusat menetapkan Sumsels ebagai tuan rumah ISG. Faktor yang tidak kalah penting adalah keberanian pemimpin Sumsel, ada tradisi keberanian dalam mengambil keputusan dari Gubernur Alex Noerdin. Sejak Sumsel mengajukan diri menjadi tuan rumah PON XVI melalui Gubernur H Rosihan Arsyad sampai ke Alex Neordin menjadi tuan rumah SEA Games. Ini menandakan ada keberanian dan ingin menunjukkan pengabdian yang lebih tidak sekadar melakanakan tugas Gubernur, tetapi lebih dari itu berbuat untuk kepentingan bangsa dan negara. Dengan modal keberanian dalam mengambil keputusan itu paling tidak memberikan energi positif atas kepercayaan Sumsel menjadi tuan rumah ISG. O

Tidak ada komentar: